Bagi saya pribadi, ulang tahun, tanggap warsa, birthday, milad atau apapun itu sebenarnya bukan hal yang harus diperingati. Apalagi kalau yang ultah itu saya sendiri. Hiks.. malu rasanya.. umur bertambah, jatah hidup di dunia jadi berkurang, belum banyak menoreh prestasi bagi banyak orang, belum cukup bekal buat ke akhirat. Hehe… ini bukan omongan orang yang sudah dalam fase golden age lhooo…:)
yang unik kepada kami …
Kalau di keluarga pun, kami hanya saling mengucapkan selamat dan mendoakan yang ultah agar sehat selalu dan berkah hidupnya. Kebiasaan ini terbentuk karena jaman kami kecil dulu, saat berjauhan dengan almarhum Bapak karena tugas Negara, Bapak selalu mengirimkan kartu ucapan yang unik kepada kami. Yaa.. sebatas kartu saja, tanpa makan2…. Waktu itu kartunya bagus2 menurut kami, meski dikirim dari Irian (sekarang Papua).
Bulan April sebenarnya banyak hal yang special dalam hidup saya. Ultah, ultah Bapak alm., ujian skripsi dapat nilai A, ketemu suami, menikah, melahirkan anak ke tiga semua terjadi di bulan April. Namun sejak kehilangan Kakak 6 tahun lalu, di bulan April juga, rasanya ingin selalu loncat ke Mei sesudah Maret 🙁
Bagi keluarga, sudah pada maklum laah. Jadi ya April akan lewat begitu saja tanpa kue, hanya ucapan, doa, dan cipika cipiki. Hanya sedikit beda sejak Kania mengenal kata ulang tahun. Meski di sekolahnya tidak diperbolehkan membudayakan acara ulang tahun, tapi sesekali dia pulang bawa goody bag katanya temannya ada yang ultah. Naa… dia jadi menanti-nanti ultahnya deh di bulan April, hihi….
Yang agak sulit nih di kantor utama saya. Meski saya sudah wanti-wanti jangan ada bingkisan macam-macam, sampai mengancam dikasih SP1, hehe… Tetap saja ada kejutan kecil di satu hari di bulan April jam 8 pagi.
Seperti yang terjadi pagi ini. Duuh..mendadak mellow … Dari kado kerudung paris bermotif simpel dan birthday cake yang hiasannya “saya banget”, miniature di kantor, mencerminkan betapa anak-anak di kantor paham dan mengerti saya. Di depan meja kerja saya, lalu ada produk-produk dari terigu: mie, baguette, roti-roti, kue kering… 🙂
Mereka seperti anak-anak saya sendiri. Maklum rata-rata generasi Y dan Z, hihi…
Kalau di tempat kerja sebelumnya, teman-teman kantor rata-rata sebaya, seumur, teman main, atau yang muda pun paling seumuran adik saya. Dua hal yang bertolak belakang. Itulah sebabnya mungkin saya selalu berasa muda dan bersemangat. Di kantor dengan tim yang anak-anak muda (kecuali level magement) juga di bisnis dengan core team yang umurnya jauh di bawah saya.
Alhamdulillaah semangat muda, pikiran tua..eeh…dewasa dhing 🙂
aku dikenang?
…
Back to ulang tahun. Jadi apa artinya yaa..? Terutama buat saya?
1. Mensyukuri semua nikmat dan karunia Allah, bersyukur..bersyukur..bersyukur selalu
2. Mengingatkan jatah hidup berkurang dan belum cukup bekal
3. Mengingatkan masih dititipi anak-anak untuk dijadikan shalih shalihah
4. Mengingatkan impian keluarga dan orang-orang tercinta yang belum terwujud
5. Mengingatkan menulis ulang di buku harian halaman terakhir “Ingin seperti apa aku dikenang?”
Leave a Reply