Bismillaah…
Setengah tahun lebih berhenti dari bisnis online dan hura-hura media sosial, ternyata kangen juga saya berkejaran dengan target.
Hihi…kalau kata suami, seperti kurang kerjaan. Sedangkan kalau istilah ibu saya dulu “bokong kukusan” alias nggak betah diam ๐
Terlambat 1 bulan bikin target 2020 nya, tapi Insya Allah mau mulai serius MENULIS. Tepatnya belajar lagi untuk menulis.
Mengapa memilih menulis?
– Mengasah yang selama ini terpendam jauuuh kali yaa…?. Dalam bengong sering muncul kalimat seliweran di kepala, tapi ya selalu terlewatkan karena tidak dituangkan dalam tulisan.
– Sudah terbukti ampuh sebagai TERAPI JIWA saya kala kehilangan Kakak, ehmmm…
– Ingin meninggalkan JEJAK di dunia, demi kebermanfaatan diri dan orang lain?
Karena tipe banyak maunya, perfeksionis dan mudah terpecah fokus, maka kali ini saya minta dipandu MENTOR yang sudah qualified di bidang menulis. Kapan-kapan saya cerita yaaa…
Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak. (Ali bin Abi Thalib)
Semenjak saya punya 3 anak, saya berkeinginan untuk menjadi penulis, mbak?Selain juga untuk mencurahkan apa yang ada dipikiran juga bisa menjadi me time saya. Sekarang memang masih amatir tapi menjadi profesional pastinya menjadi hasrat sayaโฅ๏ธ salam kenal mbak
Salam kenal kembali mbak. Tulisannya keren, sudah bukan amatir. Semoga sukses ya.
Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak. (Ali bin Abi Thalib)
QUote beliau sungguh keren dan mantab jiwa ya.
Semangaaatt, Kak Amaliaaaa ๐
Thank you Kak Nurul. Sukses yaa… ๐
MasyaAllah Tooooshhh… …februari 2019 saya juga mulai memutuskan meninggalkan huru-hara keagenan online shop dan fokus nulis. Mari berjuang bersama, Mbak. Semoga kita bisa mencipta karya yang menebarkan manfaat bagi banyak orang dan jd pahala mengalir dunia akherat
Tossh….masyaa Allaah sehati ya. Saya di April 2019. Aamiin. Semoga lebih manfaat dan berkah. Sukses ya buat mbak
Masya Allah, semoga dilancarkan memulai passion barunya. Saya juga suka nulis (iya ya makanya punya blog), tapi pas ada hal yang ingin ditulis lagi di tengah aktivitas padat. Pas lowong, udah malam dan maunya rebahan (koo jadi curcol). Sukses ya mba
Haha…iya sama, masih ngatur waktu dan mood nih. Mudah-mudahan konsisten. Thanks mbak.
Saya juga merasa bersyukur Mbak Amalia. Meskipun terlambat, di usia 40 tahun baru serius menulis, tetapi saya benar-benar bahagia, Allah memberikan saya kesempatan untuk belajar menulis. Rasanya sesuatu sekali. Setelah dua anak saya beranjak remaja dan si kecil sudah berusia 6 tahun, saya mulai bisa meluangkan waktu untuk belajar menulis. Pokoknya karunianya yang luar biasa dari Allah buat saya. Sukses selalu ya Mbak. Semoga bisa istiqomah menulis.
Alhamdulillah… Ikut senang mbak. Tidak ada kata terlambat. Sisi baiknya sudah banyak pengalaman hidup yang bisa diceritakan atau dibagikan dalam bentuk tulisan. Sukses juga buat mbak.
Halo mbaa kita punya target yang sama, rutin menulis di 2020. Semoga istiqomah dan terlaksana yaa ?
Hai mbak Ima, toss dulu. Aamiin. Insya Allah. Semangat nih dipertemukan dengan teman-teman sehati.
Menulis adalah menyembuhkan duka pada kata.
Menulis adalah menitipkan mimpi pada asa.
Menulis adalah meraih apa yang bisa tercapai dalam fakta, dengan tangan fiksi.
Menulis adalah cara berbagi tanpa menggurui …
Hayu ah kita nulis.
Aah…sepakat mbak Rani. Toss…?
Sepakat sih kalau menulis bisa jadi self healing atau terapi jiwa. Ada hal-hal yang tak bisa diceritakan langsung tapi bisa disampaikan lewat tulisan. Good luck, moga sukses, Mbak
Menghilangkan galau dan nyesek di hati ya Mbak hehe. Sukses juga buat mbak Lia.
MasyaAllah… Selamat menikmati aktivitas menulis ya, Mbak. Semoga tulisan-tulisan Mbak Amalia bisa menjadi amal jariyah dan membawa kebaikan bagi mbak dan yang membacanya.
Aamiin. Thanks mbak Alfa. Musti berguru nih sama senior ?
Mba sama banget. Awal tahun ini saya juga memutuskan rehat dari hiruk pikuk dunia dagang online. Memutuskan menekuni dunia menulis lewat blog. Serasa ada temen seperjuangan. Senangnyaa ?? Oh iya mba tentang mentor menulisnya aku juga tertarik banget. Sharing ya Mba nanti di blog. Aku tunggu bangeeet
Toss aaah. Iya Insya Allah.
Rasanya memang lebih asyik di blog ya dari sosmed hehe..
Masing-masing ada karakter tersendiri.
Semoga tetap semangat yaa dengan passion barunya. Menulis buku tidak mudah sih, perlu ketekunan, dan pantang kecewa. Misalnya ditolak penerbit…Ya cari penerbit lain, sampai berjodoh…
Ya mbak, setidaknya terbit 1 buku dulu sudah seneng.
Aku juga baru belajar menulis, buatku tidak ada kata terlambat untuk belajar
Iyess mbak Ayubith, belajar tiada batas akhirnya.
Jadi ingat nasihat senior penulis Kang Tendy Murti. Menulis bukanlah soal bakat. Tetapi menulis adalah kebutuhan. Kita yang butuh menulis demi menyebarkan kebaikan.
Semangat menulis yaaa…..apalah saya juga yang baru memberanikan diri publish tulisan 2 tahun terakhir dengan kualitas pikiran kapasitas emak2 yang multitasking hahaha.
Belajar dari Kang Tendy juga ya?
Ya mbak Ana, thank you. Hidup dan semangat emak multitasking hehe.. ๐