Saya musti fokus, belajar, semangat dan berusaha keras dalam bekerja di dunia baru saya demi Zahra. Masih teringat jelas 3 hari sebelum dipanggil, kami banyak bercerita dan Zahra menyemangati. Cerita tentang nantinya ke Singapore bersama Ibu saja, Bapak dan adik Jasmine gak diajak. Saat cerita tentang Pulau Sentosa n Patung Merlion-nya, Zahra tampak senang dan antusias sekali. Kemudian Zahra tanya tentang berapa banyak uang yang ingin Ibu capai dalam pekerjaan, 200 juta ya? He..he.. saya jawab Ibu tak perlu sebanyak itu. Seperberapanya saja, yang penting Ibu bisa tidak kerja di pabrik lagi, bisa nemanin Kakak homeschooling n nabung buat ke Singapore. (Kata Yangti, itu semua doa n harapan Zahra, jadi coba saja lakukan meski Zahra tiada).
Semangat Zahra selama sakitnya. Dia tidak pernah mengeluh sakit. Selalu senyum, riang, SMS-an n main komputer, main The Sims n belajar bikin blog. Makanya malam sebelum dia dipanggil waktu dia bilang,” Sakit sekali, sudah tidak kuat lagi”, hati ini sebenarnya sudah 75% hilang. Tapi semangat Zahra Insya Allah akan kami teruskan. Semangatnya untuk sembuh, semangatnya untuk belajar, semangat untuk menyenangkan hati orang lain, semangat memotivasi orang lain (suka menasihati Mbak Ida n Yangti-nya untuk mau belajar bahasa Jepang n komputer meski sudah tidak sekolah n sudah tua). Semangat itu tercermin dalam kedewasaannya.
Insya Allah Kak, Ibu akan ingat semangat Kakak sebagai motivasi Ibu. Meski Kakak tak ada di samping Ibu lagi, namun keinginan Ibu adalah bisa membantu dan memotivasi banyak orang, syukur bila nantinya diberi rizki dan kepercayaan juga untuk bisa membantu keluarga dengan anak yang sakit seperti Kakak. Amin.
Semoga Kakak’mendapatkan tempat yang terbaik oleh Allah SWT di Surga.. amin
Amin..amin.. ya rabbal aalamiin… Tx Bu Irma.
Yg kukenang darimu, Cerdas, pantang menyerah dan optimis. Meskipun kadang-2 keras he..he…(positif lho..)Ternyata kakak mewarisi sifat-2 tsb, tp yg menonjol setelah bbrp kali ketemu, ngobrol dan godain, Zahra komunikatif bahkan terkesan dewasa. Hal inilah yg bisa terus mendorong berinspirasi buat ibu, meneruskan apa yg sudah dicita-2kan ananda utk memberi semangat, menasehati, memberi cinta kasih ke sesama /yg membutuhkan. Meskipun ananda sudah berada di surga, semangat tsb tetap terpatri di hati.Wassalam,
Thanks May, you’re my buueest (sangking best-nya, he..he..) friend, sampai belum berani denger suaramu di telpon sejak Rabu pagi 2 April lalu. Semestinya memang aku harus berani menghadapinya kan May? Toh Kakak memang sudah jadi inspirasi hidupku buat lebih bermakna.