Sudah bulan Ramadhan lagi. Ini bulan puasa ke lima tanpa Kakak. Makin banyak hal yang wajib disyukuri, namun tidak melepas kerinduan pada sosok gadis kecil periang saya, yang Insya Allah sudah bahagia di surga-Nya.
Pagi ini di mobil yang membawa saya ke kantor, mengalun lagunya Letto, “Ruang Rindu”. Lagu ini dulu jadi sound track salah satu sinetron-nya Dude Herlino yang kadang-kadang menemani saya dan Kakak di tempat tidur. Selalu tak sanggup mendengarkan lagu ini lagi sepeninggal Kakak. Tapi pagi ini, sengaja memaksakan hati untuk bertahan seberapa lama saya bisa. Alhamdulillaah..setengah lagu bisa saya dengarkan, namun tiba-tiba terasa kerinduan itu membuncah di setiap relung hati. Entah menyejukkan, menyegarkan atau benar-benar kangen rasanya… Daan tiba-tiba saat saya paksakan menulis, leher saya tercekat, tak terasa sudah ada titik air di sudut mata.
Allahummaghfir lahaa warhamhaa, wa’aafihi wa’fu ‘anhaa.
(Ya Allah, ampunilah dia, berilah rahmat, sejahtera dan maafkanlah dia)
Ruang Rindu – Letto
Di daun yang ikut mengalir lembut
Terbawa sungai ke ujung mata
Dan aku mulai takut terbawa cinta
Menghirup rindu yang sesakkan dada
Jalanku hampa dan kusentuh dia
Terasa hangat oh di dalam hati
Kupegang erat dan kuhalangi waktu
Tak urung jua kulihatnya pergi
Tak pernah kuragu dan slalu kuingat
Kerlingan matamu dan sentuhan hangat
Ku saat itu takut mencari makna
Tumbuhkan rasa yang sesakkan dada
**
Kau datang dan pergi oh begitu saja
Semua kutrima apa adanya
Mata terpejam dan hati menggumam
Di ruang rindu kita bertemu
Ikhlaskan,semua sudah menjadi kehendakNYA