Saya sharingkan email dari seorang teman, Ibu Enny Hasan Koehler waktu kami-kami yang nota bene ibu bekerja ni mengalami kegundahan hati ingin bekerja dari rumah tapi belum mampu. Semoga berguna buat yang lain yang mengalaminya.
—————————————————————————————————
Dear semua ananda tercinta….
Pergumulan antara tugas dan cinta….betapa agungnya wanita sebagai istri, ibu, tetapi juga membantu mencari nafkah menopang, membantu mencegah defisit anggaran bulanan….betapa mulianya wanita yang tidak bekerja di luar rumah, berdedikasi untuk keluarga, terutama anak-anak.
Kedua kategori ini membuat wanita indonesia luar biasa…..
Ide menyampaikan “dongeng” ini adalah karena adanya semacam “perang batin” di dalam dada para ibu yang berkarir (baca: bekerja di kantor/di luar rumah) dan merasa bersalah terhadap anak-anaknya (segi pendidikan dan kebersamaan) dan.. merasa “tidak berpotensi sukses” kalau tidak bekerja. Sering Nenda baca kalimat : Saya cuma ibu Rumah Tangga. Saya benci membaca kalimat itu, karena “the best place for a woman is at home”…Ini kalau kita hanya mempunyai tugas layaknya seorang Permaisuri, yang hanya mengurus masalah “dalam negeri” sedangkan zaman sekarang ini masih banyak (hampir semua kepala keluarga/suami masih perlu didukung dari segi ekonomi rumah tangga walaupun bukanlah merupakan suatu keharusan)
Anak-anakku….ananda semua….
Waduh-waduh ini jadi ramai dan seru…baiklah Nenda yang sudah merasakan kehidupan rumah tangga dan berkarir memberikan sedikit “dongeng” kepada Ananda semua, dengan harapan setelah membaca dongeng ini semua pihak…(lho seperti akte notaris..he he) menjadi tenang, dan masalah ini dapat di-closed… .masih banyak lagi hal yang memerlukan perhatian Ananda semua sebagai ibu-ibu yang masih muda.
“Dongeng” saya begini (true story)..
Kakak saya (alm) seorang ibu rumah tangga sejati. Dia selama hidupnya berbahagia dengan melahirkan hampir setiap tahun (bahkan ada yang lahir di tahun yang sama, Februari dan November) hingga 8 orang anak. Kebahagiaan hidupnya adalah melahirkan, menyusui, membesarkan anak…..tanpa pembantu. Zaman sekarang 8 anak is just unimaginable. Tapi beliau laksanakan dengan happy, jam 11 malam masih setrika baju seragam, mulai yang warna-warni anak TK, putih merah, putih biru dan putih abu-abu ….setelah disterika tidak masuk ke lemari pakaian anak-anak tetapi digantung persis seperti laundry….alhamdulillah anak-anak semua mengerti kerja keras mama mereka, mereka belajar dengan tekun, lulus universitas dalam berbagai jurusan. Padahal keadaan ekonomi mereka pas-pasan, suaminya (alm) dulu pegawai biasa di PLN….tidak ada dana tambahan atau sampingan. Kebahagiaan dan sukses yang diraih kakakku tersebut adalah ditengah anak-anaknya. bayangkan 8, setahun 1…ada adik yang pipis di meja makan, padahal beliau sedang menyuapi sang kakak yang berusia 3 tahun…. Kebahagiaan beliau tanpa mengetahui bahwa Julio Iglesias sedang manggung di JCC….tidak tahu bahwa ada show American Idol di TV..kebahagiaannya adalah menerima raport anak-anak dengan nilai tinggi, anak-anak sehat, dia tenang dipeluk suaminya karena kelelahan sampai hampir tertidur di dekat meja cuci piring…Kebahagiaan adalah membersihkan mebel setiap hari saat anak-anak sedang di sekolah…sambil menyanyi lagu-lagu everly brothers dia merapikan kamar-kamar, mengepel dll……
Enam anaknya sarjana , dan si bungsu, sekarang 26, baru saja menikah hari minggu y.l. Sayang beliau sudah tidak ada untuk menyaksikan akad nikahnya.(Saya menundukkan kepala sebentar, semoga kakak alm /bersama suaminya di terima di sisi Allah, Amiiin) dan nenda bahagia dapat berdiri di samping pengantin pria.
Itu dongeng pertama, untuk dibandingkan atau disejajarkan dengan dongeng kedua…
Ini saya pribadi sebagai adik alm. Kita berdua berbeda 2 tahun…jadi saya (Nenda) kini berusia 64, kalau beliau masih ada pastinya sekarang 66… Nah hanya berpaut dua tahun, tapi cara kita melihat kehidupan dan kebahagiaan berbeda. Saya wanita karir (baca: ibu bekerja), sampai hari ini masih memberi training/seminar/guest speaker/apalah itu namanya terserah ananda membacanya.. …kemarin dari Bandung setelah dua hari memberi inhouse training (pelatihan ingriya) untuk para sekretaris perusahaan swasta …itulah kebahagiaan saya, berkarir dan membagi ilmu pengetahuan dan pengalaman kepada para profesional muda yang memerlukannya. Karir Nenda mencapai orang ketiga (Direktur HRD) di lapisan pimpinan…. Subhanallah. .. Juga memberikan sarasehan kepada kaum ibu/istri-istri yang ingin mengetahui betapa life is so wonderful and colourful… .
Kalau kita lihat anak-anak kakak alm. berhasil karena doa, kerja keras ayah dan mamanya. bagaimana anak-anakku yang seharian ditinggal kerja? Terkadang rapat direksi dimulai pukul 6 sore? jam 10 malam baru sampai di rumah? Kapan mengurus anak-anak dan suami? Mana kebahagiaan bersama keluarga? Nah.. di sini diperlukan time management yang “luar biasa”….Alhamdulillah, berkat karunia Alah SWT, suamiku sebagai pensiunan A.L. Jerman, berada di sampingku di usia senja ini. Kami tinggal berdua di rumah, anak-anak sudah keluar dari “nest” mereka…berkeluarga 3 orang, yang sudah member cucu 2 orang (masing-masing dua, berarti cucu nenda sudah 4), seorang masih single (bungsu) di London…keasyikan bekerja, belum mau berumah tangga….tetapi dia happy dengan cara hidup yang alhamdulillah masih dalam lindungan Allah SWT…amin.
Dari “dongeng” tersebut diatas, mari kita akhiri email-email mengenai hal ini. Bekerja di rumah merupakan karir yang terhormat, apabila ananda mengetahui bagaimana mengisi hari-hari ananda, bagaimana membagi diri kita ke dalam waktu yang tersedia (semua ibu mempunyai waktu 24 jam sehari….) hingga menikmati bahwa life is wonderful and so colorful….
Catatan: Time Management bukan memanage waktu, tetapi memanage diri kita di “plot” kan pada waktu 24 jam tersebut…Tidak ada lagi excuse: saya tidak punya waktu untuk berolahraga. …padahal semua orang mempunyai waktu yang sama yaitu 24 jam…
Tambahan Nenda :
Apabila suami sebagai kepala keluarga, sebagai imam, mengatakan kepada kita istrinya…Ma, nampaknya mama harus tinggal di rumah…anak-anak menjelang remaja, mereka memerlukan perhatian lebih dari mama mereka. Jangan marah, jangan menghardik.. .papa nih gimana sih, udah cape’ meniti karir, sekarang enak saja menyuruh resign. Anda harus kembali mengingat pesan nenda terdahulu — the best place for a woman is at home.
Nenda katakan the “best”, berarti tempat yang lain pun(kantor) adalah good…. jadi bersyukurlah, berterima kasih kepada Allah SWT bahwa suami anda begitu baik untuk mengembalikan kita wanita kepada fitrahnya… yang agung…sebagai seorang ibu .
Setelah mendengar suami minta kita stay home, atau karena anda sendiri yang ingin stay home mengingat kangen kepada anak-anak sedemikian kuatnya, mengingat waktu yang kita mau berikan kepada anak-anak….silakan anda duduk sebentar dan menulis daftar : plus dan minus apabila anda tidak bekerja…
Dari daftar itu, apabila lebih banyak plus nya, langsung mengundurkan diri dari perusahaan, one month notice is due.
Kalau lebih banyak minus nya ananda di rumah…nah pertimbangkan waktu untuk berkarir (baca: bekerja) beberapa tahun lagi.
Contoh items yang akan dimasukkan kedalam daftar plus minus itu, misalnya:
1. Pendidikan anak-anak……. nilai +
2. Kerapian rumah……. .+
3. Biaya anak-anak sekolah….. ..(S1, S2)… apakah suami masih perlu dibantu ? ini bisa + atau –
4. Asuransi kesehatan… ….(apakah tercover semua anggota keluarga kalau sakit? biaya opname?)
5. Kapan suami bisa mendapatkan income yang mapan (paling tidak dua sumber jadi 1 sumber)?
6. Kapan suami menjadi pimpinan di salah satu perusahaan? (ambisi positif)
dll.dll.banyak lagi…
Kalau hasilnya lebih condong ke +…alhamdulillah. ..anda bisa bersama anak-anak 24 jam sehari…. kalau hasilnya lebih condong ke – ….minta dukungan suami untuk tetap berkarir (baca: bekerja di luar rumah) beberapa tahun lagi..
Apabila semua dibicarakan, dirundingkan, direnungkan hasilnya, direncanakan, Insya Allah apapun keputusan ananda adalah yang terbaik nantinya, karena sudah diperhitungkan, dipikirkan, direncanakan.
Jangan lupa selalu berdoa.
Kesimpulan: anda akan dapat tetap berbahagia dengan stay at work, juga anda akan tetap berbahagia bersama dengan keluarga dengan waktu yang penuh dan total. Seorang ibu rumah tangga total (100%) adalah pekerja yang ulet, tanpa cuti, tanpa lembur….selalu setia pada pekerjaannya. …
Bravo ibu bekerja….bravo ibu rumah tangga total…..
Jadilah Ibu yang Luarrr Biasa……
Leave a Reply