Sebagai ibu bekerja, mungkin pernah ya ada teman atau saudara yang membisiki kita, betapa sayangnya kita melewatkan begitu saja saat menyenangkan dan tak terulang bersama anak-anak kita. Mereka hanya melihat si ibu nggak pernah antar jemput sekolah, bermain di sekolah bersama anak, nggak pernah ngumpul dengan ibu-ibu lain, nggak pernah memenuhi undangan pengajian di hari kerja. Tapi pernahkan juga membayangkan sesibuk apa sih ibu bekerja di pagi hari, membuatkan sendiri bekal anaknya, menyiapkan masak dan mengurus pekerjaan rumah?
Yang nulis ini, alhamdulillaah.. bekerja di luar (dan di) rumah, masih bisa menyempatkan pulang saat jam istirahat kantor. Pulang kerja juga selalu on time, hanya saat-saat tertentu saja harus pulang terlambat. Masak, menyiapkan anak sekolah, mendampingi belajar, menghadiri undangan sekolah selalu diprioritaskan. Tetapi tetap saja tuh saya merasa belum sesuai harapan.
Seberapa keras ibu bekerja menyeimbangkan perannya sebagai pekerja dan ibu rumah tangga tetap saja rasa bersalah muncul. Tak perlu galau, hal ini dilema umum ibu bekerja dan Anda tidak sendirian lhooo.. π
Tantangan untuk mengatasi dilema ini adalah bagaimana menyeimbangkan pekerjaan dan peran sebagai ibu, namun tak perlu memaksakan diri untuk menjadi sempurna 100% sekaligus.
Mau bekerja atau di rumah, kita tetap FULL TIME MOM.
Mana ada profesi IBU dikerjakan freelance? Hehehehe
Gak mudah, tapi bukan gak mungkin. Yuk mari sama2 menyemangati supaya kita bisa menjadi ibu yang lebih baik bagi anak-anak kita.
Semangaat.. π Thank you De atas kunjungannya. Senang nih dapat kunjungan balik