Pernah berada dalam kondisi seperti ini?
1. Harus mengerjakan pekerjaan yang setumpuk dengan deadline 1 hari saja, kalau tidak kita bisa di-PHK? Bisakah kita bertahan mengerjakannya hingga selesai meski letih dan ngantuk mendera?
2. Anak kita menunggak SPP berbulan-bulan dan besok adalah hari terakhir pelunasan, kalau tidak maka ancamannya adalah keluar dari sekolah? Bisakah kita menyiapkan uangnya malam ini?
Atau ada yang lebih ekstrim nih.. (Naudzu billaahi min dzaalik)
Orang yang kita cintai tiba-tiba sakit dan ternyata dokter mendiagnosa ada tumor di kepalanya yang harus segera dioperasi untuk menyelamatkan jiwanya. Sedangkan uang 50 juta untuk operasi tidaklah kita punya? Bisakah kita cari uang sebanyak itu dalam waktu 1 minggu?
Bisa bayangkan apa yang kita kerjakan? Kita pasti akan memaksakan diri kita untuk berusaha menjawab BISA pada kondisi-kondisi di atas. Kenapa? Yak tul…. Karena kita ada dalam kondisi KEPEPET. Yang nggak ngerti bahasa Jawa, kepepet is terpojok yaaa, terpaksa or something like that ya…. Harus bisa pokoknya!
Teori “The Power of Kepepet” yang suka dibicarakan di seminar-seminar motivasi, bisa kok kita aplikasikan dalam menjalankan bisnis ini.
Coba kita tengok hari-hari belakang kita, pasti kita pernah mengalaminya, entah hal kecil ataupun hal yang super berat. Kalau kita KEPEPET maka kita bisa mengusahakan sesuatu yang dalam kondisi biasa kita pikir tak kan sanggup meraihnya.
Jadi sebenarnya jika dalam kondisi yang terdesak dan tidak diberikan pilihan untuk “tidak bisa”, kita akan mencari jalan untuk berfikir “bagaimana dan harus bisa”.
Coba kita renungi lagi apa motivasi kita menjalankan bisnis Oriflame bersama group dBC Network ini? Apakah sukses, bisa nemenin anak di rumah, bayar hutang, membahagiakan orang tua/keluarga, naik haji, seolah bukan hal yang mendesak? Bagaimana kalau umur kita atau orang yang kita cintai ternyata tidaklah panjang?
Jangan sampai kita menyesal karena suka menunda-nunda pekerjaan, menunda langkah dalam bisnis, menunda langkah sukses kita.
Jadi yuk keluarkan ‘potensi kepepet’ kita dengan cara membayangkan seolah-olah kita dalam kondisi kepepet. Dalam bayangan kepepet, pikiran dan organ tubuh akan bekerja secara maksimal. Kita nggak malas lagi buat kejar tupo 75 BP, nggak ngeluh produk Oriflame dinilai mahal, nggak gampang patah semangat belajar ngeblog, nggak kecewa internet lemot, nggak gengsi ke warnet, nggak ogah-ogahan lagi luangkan waktu mbantuin partner (downline), nggak gengsi lagi nelpon prospek, nggak marah lagi bangunin downline, nggak jaim lagi tanya-tanya ke upline, n sejuta nggak lainnya.
Siapkah kita bergandeng tangan bersama mempercepat langkah menuju impian kita masing-masing? Naaah… selamat memanfaatkan waktu sebaik-baiknya n praktekkan teori “The Power of Kepepet” ini…:)
Leave a Reply