Pernahkah teman-teman melihat kepompong? Ada lubang kecil lho yang muncul di tubuh kepompong tersebut. Nantinya si kepompong alias calon kupu-kupu itu berjuang dengan memaksa dirinya melewati lubang kecil itu, keluar dari kepompongnya.
Selanjutnya tubuh kecil dengan sayap itu akan mengembang lebar seiring waktu. Akhirnya…voilaaa…. jadilah kupu-kupu cantik yang bisa terbang.
Pernah membayangkan, seandainya kita membantu calon kupu-kupu itu keluar dari kepompongnya? Mungkin kita bantu dengan memotong sisa kekangan kepompong agar dia bisa keluar dengan cepat dari kepompongnya.
Namun..apakah yang akan terjadi setelah dia bisa keluar dengan mudahnya? Alih-alih jadi kupu dengan sayap yang mekar cantik dan terbang dengan lincahnya, si calon kupu itu hanya akan merangkak dengan perut gendutnya dan sayap yang tidak bisa mekar, sepanjang hidupnya. Kasihan sekali bukan?
Kenapa perutnya tetep gendut dan sayapnya tidak bisa mekar? Itu karena dengan kita membantu mengeluarkan dari kepompong, si calon kupu-kupu tidak bisa mengeluarkan cairan dari badannya. Sedangkan dengan dia melewati lubang sempit itulah cairannya bisa keluar.
Uupps….apa sih ya hubungan kepompong, kupu-kupu dan kita di dalam menjalankan bisnis ini?
Saya ingin menghubungkannya dengan sikap kerja kita sebagai seorang upline dan downline, sebagai partner kerja.
Seorang upline kadang-kadang demikian baik hatinya membantu semua yang seharusnya dilakukan oleh downline nya.
Ngaku yoook…siapa yang berbuat seperti ini?
Banyak alasan untuk melakukan kebaikan satu ini. Dari yang gak sabar dengan cara kerja downline-nya hingga takut ditinggalin oleh downline-nya.
Apakah cara ini benar? Ternyata tidak kaaan?
Downline mungkin bisa cepat order karena diorderkan, cepat dapat downline karena dicarikan dan didaftarkan. Namun…selamanya dia tidak akan memiliki bisnis ini Dan tidak menjadi seorang leader..
Naa..sekarang kalau kita sebagai seorang downline nih.
Apakah kita patut meminta bantuan upline hingga hal-hal teknis yang sekecil-kecilnya?
Kita diberi akal budi, otak dan tenaga untuk berjuang lho…
Dengan kita belajar mandiri, kita bisa jadi leader yang baik dan tentunya ada rasa memiliki di bisnis ini. Lama-lama kita jatuh cinta di sini…;)
Bisnis ini bukan bisnis upline atau downline
Bisnis ini tetaplah bisnis kita sendiri-sendiri
Upline dan downline adalah partner bisnis untuk bersama-sama meraih kesuksesan
Upline dan downline saling membantu namun bukan saling menggantungkan diri
Kembali ke kupu-kupu tadi
Kita belajar bahwa untuk menjadi sukses kita memang harus melalui jalan yang tidak mudah
Dari seekor ulat menjadi kepompong dan kemudian menjelma menjadi kupu-kupu cantik
Seekor ulat yang menjijikkan berani berproses, berpuasa (saat jadi kepompong..dia puasa kaaan?) lalu berubah bentuk menjadi hewan cantik?
Segalanya mungkin asal kita mau berproses dan selalu mengiringi dengan doa kita.
Leave a Reply