Hajar Aswad, batu hitam berasal dari surga. Terletak di pojok Ka’bah pada bagian timur laut Ka’bah. Sudut ini yang dibangun pertama kali oleh Nabi Ibrahim bersama putranya Ismail. Posisinya selalu menjadi permulaan thawaf. Semua yang datang ke Masjidil Haram rata-rata mempunyai keinginan mencium Hajar Aswad. Ritual yang pernah dilakukan Nabi Muhammad SAW dan diyakini sebagai salah satu tempat mustajab untuk berdoa.
Pengalaman ajaib saat umroh bersama ibu adalah mencium Hajar Aswad. Saya sendiri awalnya tidak berkeinginan melaksanakan ritual ini karena ngeri melihat arus manusia berthawaf dan memadat di sekitar Hajar Aswad. Toh bukan suatu hal yang wajib. Namun keinginan ibu saya sangat kuat, begitu ingin mencium Hajar Aswad. Saya tidak mungkin dong melepas beliau sendirian. Jadilah kami mulai bersama-sama petualangan ini 🙂
Kami berempat, saya bersama ibu, ibu mertua dan seorang teman jamaah mulai berthawaf mengelilingi Ka’bah. Setelah genap di putaran terakhir, saya dan ibu mulai berjalan dengan cara bergeser mendekat ke arah Hajar Aswad. Sedangkan ibu mertua bersama teman jamaah mundur dan keluar barisan. Saya dan ibu makin mendekat. Ibu saya posisikan di depan saya, berdesakan mendekati Hajar Aswad. Dada saya sesak, terhimpit begitu banyak orang, rombongan dari negara lain yang berbadan tegap dan besar-besar. Jarak saya dan ibu makin jauh. Namun saya bisa melihat ibu sudah sangat dekat dengan Hajar Aswad. Aah lega rasanya akhirnya melihat beliau berhasil newujudkan salah satu impian. Dada saya semakin sesak terhimpit barisan, sudah tidak bisa melihat di mana ibu. Tiba-tiba saya seperti ditarik dan kepala saya sudah ditelungkupkan di atas Hajar Aswad oleh askar yang duduk di atasnya. Begitu tersadar saya terisak dan berdoa, Ya Allah sudah kucium batu dari surga-Mu, perkenanlah kelak persatukan kami sekeluarga di surga-Mu.
Aaah…kalaulah bukan karena ibu yang bersemangat harus bisa mencium Hajar Aswad, saya tidak akan sedekat ini di pojok timur laut Ka’bah . Alhamdulillaah..
Saya berjalan keluar barisan thawaf mencari-cari ibu di antara ribuan orang. Kami tidak sempat janjian mau ketemu di mana. Baru berpikir, di mana ibu, tolong tunjukkan. Tetiba nampak ibu berdiri di dekat Maqom Ibrahim, tersenyum dan melambai ke arah saya. Aiih….keajaiban lagi. Masya Allaah….
Leave a Reply