4 Langkah Mudah Melakukan Refleksi Akhir Tahun

Setiap awal tahun saya terbiasa membuat target dan rencana. Biasanya di bulan-bulan pertama konsisten melakukannya, namun goyang di tengah-tengah. Bahkan tak terasa sudah akhir tahun. Rencana tinggallah rencana, kembali dijadikan resolusi di tahun berikutnya, hihi…
Akhir tahun ini saya bertemu mentor, mbak Una dari NaminaunaInstitute yang mendampingi melakukan refleksi diri di akhir tahun. Alhamdulillaah jadi bermakna nih akhir tahunnya, berasa menemukan bagian diri yang lain ?.
Berikut langkah-langkah mereview dan melakukan refleksi diri:
1. Review semua kegiatan, kejadian, kenangan selama 12 bulan di tahun 2020. Tuliskan semuanya.
2. Dari review per bulan, kategorikan dalam highlights/kejadian, challenges/tantangan, dan achievements/pencapaian. Pilih masing-masing 3 yang paling berkesan di setiap kategori.
3. Dari langkah ke-2, tentukan Top 3 Achievements, Challenges, dan Memories.

Langkah 1-3 ini membuat kita lebih paham apa saja pencapaian kita, bagaimana kita mencapainya, tantangan apa saja yang dihadapi, saat itu mampu menyelesaikan atau menghindarinya, kenangan apa yang berkesan dan mengapa. Bagi saya, jadi sesuatu banget, karena jadi lebih paham diri juga lho.
Biasanya kan saya banyak keinginan, nah dengan dituliskan ini jadi bisa tau bagaimana mengkondisikan diri agar tidak kelelahan atau bahkan baper bila menemui tantangan.
4. Lakukan review atas 8 area kehidupan, meliputi:
– Pengembangan diri
– Keluarga
– Lingkungan, gaya hidup
– Karir atau bisnis
– Kesehatan
– Keuangan
– Sosial
– Rekreasi
Resolusi tanpa refleksi seperti berjalan tanpa pedoman. Tidak tau pasti kesalahan di tahun sebelumnya.
Kemudian petakan dalam wheel of life, dibuat grafik lingkaran. Caranya dengan memberi nilai pada masing-masing area, sempurnanya maunya di angka berapa dan saat ini tercapai nilai berapa. Bebas cara menilainya, suka-suka kita.
Grafik lingkaran ini bisa digunakan untuk membantu memilih arah resolusi kita di tahun 2021. Tentunya sesuai dengan prioritas diri masing-masing.
Boleh dong berbagi cerita bagaimana kamu melakukan refleksi sebelum menentukan resolusi di tahun 2021 ini?
Wah, aku manggut2 bacanya Mba
Pantesannn, selama ini resolusi aku gagal mulu *tutup muka*
ternyata gitu thooo, aku ga pernah ber-refleksi sih ya
Hihi…akupun baru tahun ini melakukan refleksi mbak?
Resolusiku sederhana sih tahun ini ..cuma berkunjung ke museum2 di surabaya 😀
Kereen mbak. BTW, banyak ya museum-museum di Surabaya itu? Aku di Gresik kebetulan. Kalau Corona sudah berlalu, mau juga aah..
Wah, artikelnya sangat mencerahkan nih. Bener banget nih sebelum resolusi harus refleksi dulu biar kita tahu kondisi kita sekarang seperti apa.
Ya mbak Rindang. Thanks ya sudah berkunjung.
Hehehe saya juga selalu bikin resolusi tiap tahun. Cuma tahun ini gak begitu muluk-muluk, berusaha realistis karena keadaan. Lebih banyak resolusi internal alias pribadi dan pengembangan diri. Biasanya saya merenung apa yang saya mau dan apakah saya benar-benar butuh itu.
Mantap mbak Nieke. Iya, saya belajar dari tahun sebelumnya, terlalu banyak maunya, terlalu banyak yang dikerjakan. Bukan semua butuh ternyata, kadang hanya sekedar ingin hehe…
Tahun ini gara-gara pengen memanage waktu dengan baik, aku sampai beli kursus online tentang management waktu. Semoga bisa tercapai semua tugas-tugas dan kegiatan di tahun 2021 ini ya mba.
Aamiin. Wow keren ikut kursus manajemen waktu. Pasti langsung bisa diaplikasikan nih tahun ini. Sukses ya mbak Indri?
Wah, aku kok tertarik bikin refleksi dan resolusi kayak gitu. Ada 8 area kehidupan yah, mulai pengembangan diri sampai rekreasi. Lingkaran-lingkaran itu buat apa? Penasaran ah pengen nyoba bikin…
Lingkaran itu untuk memudahkan kita melihat gap atau perbandingan nilai diri kita dengan nilai sempurna di masing-masing aspek.
Setuju Mbak, dengan review target tahun 2021 juga jadi lebih terukur. Kita juga jadi tahu kelemahan dan kelebihan diri. Terimakasih sudah berbagi tips.
Sama-sama mbak Cucum. Thanks sudah berkunjung?
Resolusi yang akan selalu menemani sepanjang hidup kita ya, hihihi. Memang gampang2 susah untuk mewujudkan resolusi, harus benar2 punya tekad kuat ya mbak dan semangat yang tinggi. Semoga semua resolusi yang belum terwujud bisa di terwujud di tahun ini ya.
Aamiin ya rabbal aalamiin. Sukses buat mbak Ulfah ya.
mbak amalia, cara mengisi diagram yang kedelapan aspek kehidupan itu gimana sih? duh penting ya refleksi begini..sepertinya aku harus banyak kontemplasi begini
Cara isinya kita nilai aspek diri kita di score berapa. Lalu tentukan sempurnanya di angka berapa, bisa 8 atau 10, suka-suka. Penilaian diri juga kita bebas menilai diri kita. Misal nih, aku amburadul di aspek Kesehatan, scoreku cuma 4. Atau sudah cukup di karir, score 8.
Aiiiiih ini beda! biasanya ngomongin tentang resolusi melulu, tapi mbak amalia membongkar dari sudut pandang lain, lakukan refleksi! Mbak amalia aku tu penasaran sama jurnal refleksinya, tulisannya aku pengin baca semua, tapi tulisan terlalu kecil mbak yang poin-poinnya. Siapa tahu bisa mengikuti jejak mbak amalia. Salam kenal mbak
Duh, maafkan tulisan yang terlalu kecil itu, hehe… Salam kenal kembali mbak. Thanks sudah berkunjung.
ah inspiratif mbak.
jarang orang yg melakukan reflkesi, semua fokus dengan resolusi
baca ini jadi tahu pentingnya refleksi, makasih da sharing
Sama-sama mbak Dian. Iya ini ditulis karena diriku juga seperti itu sebelum ini. Main tabrak bikin resolusi ?
Bagus banget, resolusinya.
Detil dan terukur.
Seringkali aku membuat resolusi bukan berdasarkan kemampuan, tapi keinginan. Jadi tidak measurable sama sekali. Hiiks~
Haturnuhun tipsnya, kak.
Sama-sama Kak. Akupun tahun-tahun sebelum ini juga sering begitu. Resolusinya itu-itu lagi. Mudah-mudahan tahun ini lebih baik dengan cara ini.
Artikel ini bermanfaat banget buat saya yang ingin berbenah mbak. Dan memang kita belajar dulu dari refleksi baru resolusi.
Ya mbak Malica, seneng kalau bisa bermanfaat.