Pernahkah Anda merasakan betapa sesaknya hati n dada dihimpit bongkahan batu yang suangat suangat besar? Mau bernapas susah, mau menangis pun sesak. Yup..minggu kemarin kami merasakannya. Berawal dari Taj anak kami yang tiba-tiba muntah malam-malam tanpa sebab. Yang cara muntahnya mengingatkan saya pada kejadian Kakak setahun lalu. Keesokan harinya sih looks like oke. Tapi peristiwa berlanjut 2 hari kemudian, tanpa sebab pun (even batpil, panas, demam) Taj mengeluh sakit kepala tiada hanti, seharian. Duh.. dheg plas.. Ditambah lagi kalo lihat riwayat dia, saat umur 2 tahun pernah terjatuh dari tangga lantai 2 n dijahit kepala bagian sampingnya, trus waktu umur 4 tahun juga pernah jatuh, meski sepertinya bukan bagian belakang kepala yang terkena langsung. Atas dasar itu, ditambah dengan keinginan lama kami untuk me-MRI-kan Taj just for conform, ditambah lagi setelah konsultasi dengan kakak sepupu yang Radiolog di Yogya, menghadaplah kami (.. eh.. ayahnya saja dhing..) ke dokter ahli bedah syaraf yang dulu menangani Kakak. Atas dasar rujukan beliau, disepakai cukup dilakukan CT Scan (bukan MRI) n tanpa kontras dulu.
Ehm.. menunggu saat-saat konsultasi dokter n keputusan hasil CT Scan itulah himpitan batu besar itu kami rasakan. Bagaimana tidak? Hampir setahun lalu. Tanggal-tanggal yang nyaris mendekati 15 Januari saat Kakak tiba-tiba muntah n tak sadarkan diri disusul serentetan peristiwa sedihnya. Hhmm… benar-benar, tak mampu lagi saya berkata-kata. Hingga sempat tercetus, kalo sampai terjadi apa-apa dengan Taj, saya sudah gak tau lagi apa yang akan terjadi dengan diriku, tak kan ada lagi semangat n kemauan.
But anyway..busway… Thanks God.. Alhamdulillaah… Allah masih sayang pada kami, hasil CT Scan Taj pada bagian otak normal n tidak ada kelainan, hanya terlihat sinus karena cairan yang kemudian disarankan untuk ditangani di dokter THT.
Nah.. saat-saat itulah rasanya plooong… n legaaaa sekali. Sepertinya batu yang menghimpit langsung terangkat n terguling dengan sendirinya. Kami masih diberi kesempatan keriangan untuk menatap ke depan. Meski masih ada secuil kesulitan namun itu tidaklah berarti banyak dibandingkan kehidupan n kesehatan anak, mahkota kami. Masih banyak yang harus dilewati dengan semangat yang tumbuhnya secuil-secuil ini. Namun sekecil apapun itu, memang wajib disyukuri. Alhamdulillaah…
Leave a Reply