Note: Mbak Lolo atau Bunda Elona… saya mengenalnya via milis, lebih tepatnya hanya kenal tulisan beliau yang semangat berbagi ilmu n pengalaman tentang per-ASI-an n kesehatan. Minggu lalu, putri sulung Mbak Lolo dipanggil kembali ke Sang Empunya, secara tak dinyana. Baca beritanya di sini. Baca juga tentang ketegaran Mbak Elona saat kepergian buah hatinya.
Assalaamu alaikum Wr. Wb.
Meski secara pribadi kita belum pernah bertemu tapi saya kenal nama Mbak via tulisan2 di milis. Saya turut berduka sedalam-dalamnya ya Mbak atas dipanggilnya putri pertama Mbak. Saya merasa terpanggil untuk menulis email secara pribadi ke Mbak karena saya pernah mengalami apa yang Mbak alami, kehilangan anak pertama dalam usia yang sama (8,5 tahun ya Mbak?).
Saya terisak-isak membaca email yang ditulis Mbak di milis, sungguh saya kagum. Sampai saat ini pun (1,5 tahun anak saya meninggal), saya tak mampu menuliskan runtut seperti Mbak tulis.
Saat hari pemakamannya kita bisa begitu kuat Mbak… tapi hari yang selanjutnya adalah lebih berat. Mengenang kebiasan-kebiasaannya n kebersamaannya pada saat-saat tertentu. Banyak orang menghibur, tapi kita akan merasa n berkata “Ya iyalah… kamu nggak merasakan apa yang kurasa”. Banyak yang bilang kita telah punya istana di sorga or anak yang menunggu kita di surga, tapi kita akan bilang “Kalo boleh memilih tak dapat istana di surga pun tak apa, asal anak kita tetap bersama kita”.
Saya tahu sekali.. hari-hari ke depan akan begitu berat Mbak. Tapi jalani saja. Jangan sekali-sekali berusaha melupakan, akan sangat menyakitkan. Ingat saja kenangan bersamanya begitu kenangan itu datang melintas. Jangan kita paksa untuk menghilangkan or merenggutnya tiba-tiba.
“Selalu ada “hari pertama” Mbak yang harus kita hadapi untuk apapun di dunia ini. Buat Mbak adalah hadapi “hari pertama” tanpa ananda Khonsaa. Begitu “hari pertama” yang sungguh sangat sulit n menyakitkan itu lewat, Insya Allah kita akan lebih kuat menghadapi kehidupan berikutnya.”
Maafkan saya bila ada kata saya yang membuat Mbak bersedih. Hanya sedikit penyemangat ini saya layangkan. Saya juga tak kuasa merangkai kata lagi karena dada saya pun sesak menahan isak.
Semoga Mbak n keluarga bisa menghadapinya ya. Diberi kekuatan, ketabahan, n keihklasan selalu.
Wassalam,
Teriring Al Fatikhah dari kami buat Mbak sekeluarga n Khonsaa di surga,
Amy Amalia
http://akupastibisa.com
Leave a Reply